Dresden, Jerman – Selama kurang lebih 10 hari dari tanggal 21 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025, dosen Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, yaitu Dr.-Ing. Ir. Bobby Rio Indriyantho, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. melakukan kegiatan International Collaboration with Top 200 QS WUR Universities melalui program World Class University (WCU) Universitas Diponegoro yang berlangsung di Jerman, salah satunya di Technische Universität Dresden (TU Dresden). Pada program tersebut, Dr.-Ing. Bobby Rio Indriyantho melakukan meeting dengan empat profesor dari empat institut pada hari yang berbeda. Pertemuan tersebut menghasilkan Implementation Arrangement (IA) dari masing-masing program studi S1, S2, dan S3.

           

Diskusi dengan Director of the Institute for Structural Analysis (Institut für Statik und Dynamik der Tragwerke) TU Dresden, Prof. Dr.-Ing. habil. Michael Kaliske adalah melanjutkan kerja sama yang telah terinisiasi pada tahun 2023 melalui program WCU juga yaitu Visiting Professor. Hasilnya adalah kesepakatan terkait program short course untuk kelas International Undergraduate Program (IUP) maupun untuk mahasiswa pascasarjana yang direncanakan akan diadakan tahun depan. Pembahasan ini berlanjut ke joint research dan joint supervision/examiner untuk mahasiswa S3 dari UNDIP yang nantinya akan research stay selama beberapa bulan di TU Dresden. Tentunya, kolaborasi dalam publikasi artikel jurnal internasional bereputasi juga akan dilanjutkan.

Pertemuan selanjutnya dengan Prof. Dr.-Ing. Viktor Mechtcherine yang merupakan Director of the Institute of Construction Materials (Institut für Baustoffe) sekaligus Vice Dean for Research and International Affairs. Pembicaraan kerja sama ini juga melanjutkan program WCU Visiting Professor yang telah dilakukan pada bulan Maret tahun ini dengan mengundang Prof. Mechtcherine ke Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNDIP. Senada dengan Prof. Kaliske, program short course juga telah didukung Prof. Mechtcherine, terlebih posisi beliau sebagai Wakil Dekan bagian riset dan urusan internasional. Selain itu, joint research juga menjadi diskusi utama setelah beberapa kali berkolaborasi dalam publikasi artikel jurnal internasional bereputasi. Tidak hanya diskusi, kunjungan ke Alfred-Hutter-Laboratorium menjadi hal yang mengesankan karena peralatan dan mesin-mesin uji yang sudah sangat canggih untuk menunjang penelitian beliau dan staff-staffnya maupun mahasiswa bimbingan beliau.

`

Diskusi berikutnya yaitu bersama Prof. Dr.-Ing. habil. Ivo Herle, Head of the Institute of Geotechnical Engineering, Chair of Soil Mechanics and Foundation Engineering (Institut für Geotechnik, Professur für Bodenmechanik und Grundbau). Beliau sangat antusias menjelaskan riset yang sedang berjalan saat ini dan juga potensi joint research yang akan dilakukan. Pembicaraan juga berlanjut terkait inisiasi joint examiner dan penelitian mahasiswa S3 dari UNDIP yang berminat untuk menyelesaikan S3 di TU Dresden. Setelahnya, beliau sendiri yang mengajak keliling mengunjungi laboratorium yang memang sangat canggih.

Profesor terakhir yang dikunjungi yaitu Prof. Dr.-Ing. Steffen Marx yang merupakan Director of the Institute of Concrete Structures (Institut für Massivbau). Beliau sangat welcome untuk melakukan joint research sesuai dengan bidang yang saat ini beliau tangani. Ada 10 topik riset yang terbagi dalam 10 grup berbeda, yaitu Carbon Concrete 1, 2, dan 3, Impact, Digital Maintenance, Railroad Infrastructure, Structural Design, Bridge Construction, Wind Energy, dan Concrete Diagnosis di Otto Möhr Laboratory. Pertemuan ini juga menyepakati jika nantinya ada joint examiner atau mahasiswa S3 yang akan menyelesaikan riset eksperimennya di TU Dresden.

Luaran yang dihasilkan dari program ini adalah 12 dokumen IA yang masing-masing program studi S1, S2, dan S3 memiliki kesepakatan dengan 4 profesor di TU Dresden, Jerman.