Silabus Mata Kuliah Semester 6

 

1. PTSP6-310, Perancangan Bangunan Keairan (2 sks, Desain of Hydro Structures)

Mata kuliah ini terdiri dari 3 topik perancangan bangunan keairan, yaitu perancangan dermaga, perancangan bendung dan perancangan bendungan. Mahasiswa diminta untuk memilih salah satu dari ketiga topik tersebut.

 

Perancangan Infrastruktur Pantai

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pengalaman secara utuh mengenai bagaimana merancang bangunan pantai, mulai dari analisis hidro-oseanografi (angin, gelombang, pasang surut dan arus), analisis kapal rencana, perencanaan layout dan dimensi bangunan pantai dan analisis struktur bawah dan atas bangunan pantai yang dibutuhkan, beserta kelengkapan lainnya. Dasar perancangan bangunan pantai meliputi jenis pemilihan konstruksi dan material, analisis beban lingkungan, kombinasi beban, pemodelan dan analisis struktur serta detail gambar sesuai standar.

Sebelum mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa harus memiliki dasar-dasar mata kuliah Struktur Beton Bertulang (I dan II), Analisis Struktur (I dan II) serta Rekayasa Pondasi (I dan II), serta mata kuliah dasar keairan karena mata kuliah ini merupakan terintegrasi dari berbagai mata kuliah tersebut.

Pustaka :

  1. Japan International Cooperation Agency : “Technical Standard for Port and Harbour Facilities in Japan”, Maret 1995.
  2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008, Pelayaran.
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009, Kepelabuhanan.
  4. The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan (OCDI)., Technical Standards and Commentaries For Port and Harbour Facilities In Japan. Edisi 1999. Tokyo: OCDI 4.
  5. Marcom Wg 33, 2002. Guidelines for the design of fender systems. Brussel: PIANC
  6. British Standard BS 6349-4, Maritime structures – Part 4: Code of practice for design of fendering and mooring systems.
  7. Thoresen, C. A., 2003. Port Designer’s Handbook: Recommendations and Guidelines. London: Thomas Telford
  8. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Perairan
  9. Mc, Cleland, B. and Reifel, M.D. 1986. dPlanning and Design Fixed Offshore Platforms. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
  10. Triadmojo, B. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
  11. Verhageng. 1998. Foundation of Coastal Engineering. IHE Lecture Notes. Delft, Netherland.

 

Perancangan Bendung

Mata Kuliah ini membahas tentang fungsi dan macam-macam bangunan bendung serta bangunan pelengkapnya; tahapan perencanaan bangunan bendung, dimulai dari tahap kompilasi data, analisis, sampai mendesain bangunan bendung; perhitungan analisis hidrologi, sehingga didapatkan informasi yang akan digunakan untuk mendesain bendung; perhitungan struktur dan tinjauan hidrolis bendung; perhitungan analisis stabilitas bendung; gambar hasil desain bending.

Pustaka :

  1. Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 2010. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 02. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
  2. Direktorat Jendral Departemen Pekerjaan Umum. 2010. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan 04. Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
  3. Mawardi E., dan Moch. Memed,. 2002. Desain Hidraulik Bendung Tetap. Alfabeta. Bandung.

 

Perancangan Bendungan

Mata kuliah ini mempelajari tata cara perencanaan bendungan yang meliputi: perhitungan hidrologi bendungan, hidrolika bendungan, perencanaan struktur bendungan utama dan subdam, perhitungan stabilitas bendungan sehingga memenuhi kriteria perencanaan yang berlaku.

Pustaka :

  1. USBR. 1987. Design of Small Dams. US Department of Interior, Bureau of Reclamation.
  2. Fell, R. et al. 2015. Geotechnical Engineering of Dam. Florida: CRC Press.
  3. Masrevaniah, A. 2010. Konstruksi Bendungan Urugan. Malang: Asrori.
  4. PP 37 tahun 2010 tentang bendungan.
  5. NSPM Bendungan Indonesia.
  6. Sosrodarsono, S. dan Takeda, K. 1989. Bendungan Tipe Urugan. Jakarta: Pradnya Paramita

 

2. PTSP6-311, Perancangan Bangunan Struktur (2 sks, Design of Structures)

Mata Kuliah ini membahas tentang perancangan struktur bawah, yang meliputi pemilihan jenis pondasi dan perancangan dimensinya, perancangan struktur atas dengan komponen beton maupun baja, menggambar rancangan bangunan gedung, komponen-komponen, dan menggambar detil bagian-bagian komponennya. Pengolahan data dan penggambaran menggunakan software yang sesuai.

Pustaka :

  1. Badan Standardisasi Nasional. 2013. SNI 03-2847-2013, Tatacara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  2. ACI Committee 318. 2014. ACI 318-2014, Building Code Requirements for Structural Concrete. American Concrete Institute.
  3. ACI Committee 315. 1999. ACI 315-99, Details and Detailing of Reinforced Concrete Structures. American Concrete Institute.
  4. ACI Committee 315. 2004. ACI 315R-04, Manuals of Structural and Placing Drawings for Reinforced Concrete Structures. American Concrete Institute.
  5. Badan Standardisasi Nasional. 2019. SNI 03-2847-2019, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan. Badan Standardisasi Nasional.
  6. Badan Standardisasi Nasional. 2015. SNI 03-1729-2015, Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  7. Badan Standardisasi Nasional. 2013. SNI 1727-2013, Beban Minimum untuk Perancanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  8. Sosrodarsono, S. dan Nakazawa, K. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta: Pradnya Paramita

 

3. PTSP6-312, Perancangan Bangunan Transportasi (2 sks, Design of Transportation Structures)

Mata kuliah ini terdiri dari 2 topik perancangan bangunan transportasi, yaitu perancangan jalan raya, dan perancangan jalan rel. Mahasiswa diminta untuk memilih salah satu dari ketiga topik tersebut.

 

Perancangan Jalan Raya

Mata kuliah ini memberi kesempatan berlatih merancang bentuk, dimensi, dan struktur perkerasan jalan raya yang digunakan untuk pergerakan lalu lintas sedemikian rupa sehingga pergerakan lalu lintas tersebut dapat berlangsung secara cepat, lancar, tertib, aman, nyaman, dan efisien. Perancangannya secara garis besar akan meliputi perancangan: trase jalan, penampang melintang jalan, alinyemen horisontal, alinyemen vertikal, geometri simpang, sistem dan bangunan drainase jalan, bangunan pelengkap dan fasilitas jalan, struktur perkerasan jalan dan pembuatan gambar rencana.

Pustaka :

  1. Republik Indonesia. 2004. Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan. Jakarta: Sekretariat Negara.
  2. Republik Indonesia. 2006. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 tentang Jalan. Jakarta: Sekretariat Negara.
  3. Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah No.15 tahun 2005 tentang Jalan Tol. Jakarta: Sekretariat Negara.
  4. Kementerian Pekerjaan Umum. 2011. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.
  5. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Antar Kota, No.038/T/BM/1997. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
  6. Badan Standardisasi Nasional. 2004. RSNI T-14-2004, Geometri Jalan Perkotaan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  7. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2009. Standar Konstruksi dan Bangunan, No.007/BM/2009, Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
  8. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1992. Tatacara Perencanaan Geometri Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan, No. 01/T/BNK/1992. Jakarta: Direktorat Pembinaan Jalan Kota.
  9. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2002. Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pt T-02-2002-B, Tatacara Perencanaan Geometri Persimpangan Sebidang. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
  10. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2005. Pedoman No. 03/BM/2005, Perencanaan Persimpangan Jalan Tak Sebidang. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
  11. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2004. Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pd T-20-2004-B, Perencanaan Bundaran untuk Persimpangan Sebidang. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
  12. Direktorat Jenderal Bina Marga. 2004. Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pd T-18-2004-B, Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Kawasan Perkotaan. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
  13. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, No.036/T/BM/1997. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
  14. Dirjen Bina Marga, 2002, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, Pd T-01-2002-B. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
  15. Dirjen Bina Marga, 2003, Perencanaan Perkerasan Beton Semen, Pd T-14-2003. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.

 

Perancangan Jalan Rel

Mata kuliah ini membahas tentang perancangan trase dan pemilihan trase yang terbaik, menganalisis dan merancang geometrinya menyangkut alinyemen horizontal dan vertikal, penampang melintang, dan merancang bagian/komponen jalan rel, persimpangan jalan rel, bangunan pengamanan dan bangunan pelengkapnya. Selanjutnya mampu menggambar rancangan jalan rel, dan detil bagian-bagian komponennya sesuai dengan NSPM yang berlaku.

Pustaka :

  1. Sri Atmaja P.R., Rekayasa Jalan Kereta Api, 2015.
  2. Hay W.M., Railway Engineering, John Willey & Sons, 1982.
  3. Subarkah, Iman, Jalan Kereta Api, Idea Dharma, 1981
  4. Soeprapto, Diktat Kuliah Jalan Baja, KMTS- FT.UNDIP, 1985.
  5. Soedjono Karmadibrata., Beberapa Pemikiran pola pengembangan transportasi perkeretaapian, 1998.
  6. Suryo Hapsoro TU, Jalan Rel, Beta Offset perum FT UGM, 2004.
  7. Perumka, Perencanaan Konstruksi Jalan Rel – PD-10, Perumka, 1986
  8. KM No. 43 tahun 2010 Trandar Spesifikasi Gerbong.
  9. Pedoman Teknik Perlintasan Sebidang jalan rel, 2015.
  10. PM No. 12 th 2010 tentang Persyaratan Bangunan Stasiun KA.
  11. PM No. 60 th 2012 tentang Perencanaan Teknik Jalur KA .
  12. PM No. 60 th 2012 tentang Perencanaan Teknik Jalur KA-lampiran-1.
  13. PP No. 72 th 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan KA.
  14. PP No. 56 th 2009 tentang Penyelenggaraan Angkutan KA.
  15. UU No. 23 th 2007 tentang Perkeretaapian.

 

4. PTSP6-313, Mekanika Getaran dan Gempa (2 sks, Mechanics of Vibration and Earthquake Engineering)

Mahasiswa akan mempelajari jenis dan karakteristik beban dinamis, respon struktur terhadap beban dinamis, perhitungan beban gempa, dan prinsip-prinsip perencanaan struktur bangunan tahan gempa.

Pustaka :

  1. Badan Standardisasi Nasional. 2019. SNI 1726 – 2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
  2. Paz M, Kim Y.H. (2019), Structural Dynamics: Theory and Computation, Springer, Switzerland
  3. Clogh RW, Penzien J. (2003), Dynamics of Structures, Computers and Structures Inc, USA
  4. ATC 55 (2005), Improvement Of Nonlinear Static Seismic Analysis Procedures , FEMA 440, USA

 

5. PTSP6-314, Ekonomi Rekayasa (2 sks, Engineering Economics)

Mata Kuliah EKONOMI REKAYASA membahas tentang kegunaan analisis ekonomi  dan kewirausahaan dalam teknik sipil. Dalam analisis ekonomi, meliputi: cara menghitung suatu proyek layak atau tidak, berikut komponen yang berpengaruh.

Pustaka :

  1. Van Allen. 1989. Project Benefit-Cost Analysis. IHE-Delft.
  2. Atmojo, P.S., 2008. Ekonomi Rekayasa. Diktat Kuliah.
  3. William, J., Rentz, F., Kahl, A., West, T., 1986. Engineering Economics. First Canadian Edition, McGraw Hill Ryesorn Limited.
  4. Kodoatie, Robert J., 2004. Analisis Ekonomi Teknik. Cetakan ke 6, Penerbit Andi, Yogyakarta.
  5. Mangitung, Donny M. 2013. Ekonomi Rekayasa, Penerbit Andi Yogyakarta
  6. Myers, Construction Economics: A new approach, Second Edition. 2008.
  7. Priemus, H., Flyvbjerg, B. and van Wee, B. 2008. Decision-Making on Mega-Projects. Mega-Projects Cost-Benefit Anal. Plan. Innov.
  8. Westney, R.E. 1997. The Engineer‘s Cost Handbook.
  9. Whyte, A. 2015. Integrated design and cost management for civil engineers.

 

6. PTSP6-315, Manajemen Konstruksi (3 SKS, Construction Management)

Mata kuliah ini membahas tentang Manajemen Konstruksi sebagai metode atau alat dalam merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan konstruksi. Aspek yang dipelajari adalah: Perencanaan dan penjadwalan proyek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Pengendalian Proyek, Aspek Hukum Proyek, Administarsi Proyek serta penerapan Manajemen Mutu, K3 dan aspek lingkungan pada proyek Konstruksi.

Pustaka :

  1. Hinze, J.W. 2008. Construction Planning and Scheduling. Prentice Hall, US.
  2. Mawdesley, Askew, O’Reilly (1997), Longman, UK.
  3. Simanjuntak, R. 2011. Teknik Perancangan Kontrak Bisnis. Jakarta: Kontan Publishing.
  4. Husen, A. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi.
  5. Husen, A (2009), Manajemen Proyek, Penerbit Andi, Jogyakarta.

 

7. PTSP6-316, Pelabuhan Laut (2 sks, Harbours)

Materi kuliah Pelabuhan Laut mencakup penjelasan tentang ruang lingkup perancangan pelabuhan laut, gambaran umum pelabuhan dan karakteristik kapal; angin, pasang surut dan gelombang; perencanaan pelabuhan; alur pelayaran; pemecah gelombang; dermaga; fender dan alat penambat; fasilitas pelabuhan di daratan; alat pemandu pelayaran lalu lintas kapal, prasarana pelabuhan laut, struktur prasarana pelabuhan laut.

Pustaka :

  1. Triatmodjo, B. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
  2. Triatmodjo, B. 2009. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
  3. Bruun. 1981. Port Engineering. London: Gulf Publishing Company.
  4. Of Army Corp of Engineers. 1984. Shore Protection Manual – Volume I dan II. USA
  5. Kramadibroto, S. 1985. Perencanaan Pelabuhan. Bandung: Ganeca Exact.
  6. de Alonzo, Q. 1970. Design and Construction of Ports and Marine Structure, New York: McGraw Hill.
  7. Tsinker, G.P. 2004. Port Engineering-Planning, Construction, Maintenance, and Security. New Jersey: John Wiley & Sons
  8. http://sumitomofender.com (tentang fender)
  9. http://bridgestone.co.jp (tentang fender)
  10. Peraturan yang masih berlaku (UU, PP, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri)